banner 700x256

Proyek TA 2022 Pengadaan Sapras SD – SMP di Makasar Gagal Tender, Diduga Dinas Pendidikan Penyebabnya

Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar
banner 120x600
banner 336x280

Makassar, News PATROLI.COM

Pengadaan sarana dan prasarana (Sapras) sejumlah sekolah SD dan SMP tahun anggaran (TA) 2022 sebagai program prioritas Pemkot Makasar dengan sejumlah kegiatan perbaikan sekolah SD dan SMP se kota Makassar dianggarkan melalui APBD Tahun 2022 dan sebanyak 37 paket proyek Dinas Pendidikan Makassar TA 2022 dengan nilai kurang lebih Rp 31 Miliar gagal tender yang meyebababkan sejumlah fasilitas sekolah SD dan SMP di kota Makassar akhirnya batal dinikmati para murid, guru dan tenaga administrasi sekolah.

Pentolan LSM Lembaga Pemantau Pelayanan Publik (LP3N) RH Idris ikut menanggapi paket proyek Dinas Pendidikan Makassar yang gagal tender, menurut RH Idris, perlu dicari tahu apa penyebab sehingga paket proyek Disdik Makassar bisa gagal tender soalnya ini proyek untuk fasilitas sekokah, itu artinya untuk kemajuan pendidikan, “seharusnya Walikota Dany Pomanto sudah bisa mengevaluasi kinerja Kadis Pendidikan beserta stafnya jangan sampai terulang lagi di tahun anggaran 2023” ujar RH Idris salah satu Anggota Tim Invetigasi LP3N ini.
Dikatakan pula, “bahwa beberapa item proyek Dinas pendidikan di duga bermasalah diantaranya smart toliet dan beberapa item sudah di proses aparat penegak hukum kuat dugaan ada komitmen yang gagal disepakati sehingga paket proyek tersebut gagal tender” imbuh RH Idris saat di mintai tanggapannya via Seluler, Sabtu, ( 7/1/2023).

Baca juga :  Sujud Syukur 5 WBP Rutan Situbondo Dapat Remisi Khusus di Hari Raya Idul Fitri

Di tempat terpisah Surahman, salah satu Kasubag di Unit Layanan Pengadaan ( ULP ) kota Makassar ketika di temui awak media mengatakan, “terkait 37 paket proyek Dinas Pendidikan kota Makassar tahun 2022 yang gagal tender disebabkan pihak Dinas Pendidikan memasukan paket tersebut pada semester 2 di bulan Juli tahun 2022 agak terlambat, kemudian datangnya juga secara gelondongan,” ujar Surahman.

“Belum lagi paketnya DInas PU yang datangnya secara bersamaan dengan paketnya Dinas Pendidikan yang datangnya juga secara gelondongan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *