banner 700x256

Masa Panen Tiba, Petani Bojonegoro Diuntungkan Harga Jual Gabah yang Tinggi 

banner 120x600
banner 336x280

Secara terpisah, Salah satu petani asal Kecamatan Sumberrejo, Ngadolah menyampaikan kenaikan harga gabah ini sangat disyukurinya. Sebab di tahun lalu dirinya menjual gabah hanya seharga Rp 3.700 per kilogram.

“Alhamdulillah, ya pokoknya disyukuri saja, tahun lalu saya jual gabah harga Rp 3.700. Saat ini saya jual gabah harga Rp 5.500, bahkan yang panen duluan ada yang Rp 5.700,” ungkapnya.

Baca Juga: Sebagai Pusat Aspirasi Dan Informasi, Bupati Resmikan Gedung DPRD Bojonegoro

Petani lain, Samiatun juga menyampaikan hal senada. Kenaikan harga jual gabah tahun ini sangat membantu perekonomian petani. Namun dalam hal penjualan, ia lebih memilih sistem ‘tebas’ yakni dilakukan tanpa menimbang, mengukur atau menakar padi yang diperoleh dari hasil sawahnya.

Baca juga :  Siapkan Sasaran Fisik TMMD 120, Babinsa Kodim Bojonegoro dan Warga Napis bersih-bersih Jalan Poros Desa

“Kalau saya lebih suka sistem tebas, tidak usah mikir kelamaan nimbang dan mengurus proses panennya,” bebernya.

Meskipun begitu, menurut Samiatun kenaikan harga gabah ini cukup terasa. Saat ini ia mendapatkan hasil tebasan sejumlah Rp 20 juta, dibanding tahun lalu dirinya hanya mendapat tebasan Rp 15 juta. (eko/kmf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *